Minggu, 08 November 2015

Bahan Tambahan Pangan dan Bisnis Industri Pangan

        Suatu produk pangan diberikan bahan tambahan mempunyai tujuan tertentu. Untuk mengubah aroma dapat digunakan essence sebagai bahan sintetis atau dengan bahan alami seperti vanili, karamel, kencur, kulit jeruk, daun jeruk, serai, lengkuas, salam, kemangi, pandan, dan lain-lain. Untuk mengubah rasa bisa menggunakan temulawak sebagai bahan alami atau asam sitrat dan asam asetat sebagai bahan sintetis. Pewarna alami misalnya suji untuk pewarna hijau dan kunyit pewarna kuning. Ada juga bahan tambahan yang dapat mengubah rasa sekaligus aroma, misalnya terasi, jahe, ada juga yang sekaligus pengawet misalnya pala.
        Dalam Industri pangan, ada tiga generasi bisnis, generasi pertama bermain pada pembibitan hingga siap panen, generasi kedua melakukan pemanenan, dan generasi ketiga mengolah hasil pasca panen. Pada generasi pertama misalnya pertanian onside dan offside, pertanian onside dilakukan di dalam kebun, sedangkan offside di luar kebun, misalnya di hutan. Pada pembibitan juga dapat dilakukan pengembangan misalnya tanaman transgenik yang tahan hama.
        Dalam berbisnis, harus dilakukan perencanaannya atau pembuatan business plan. Perlu diingat, tujuan dari berbisnis adalah mencari profit bukan berkegiatan sosial, tapi tetap saja tidak boleh terlalu merugikan konsumen. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat perencanaan bisnis adalah latar belakang bisnis/perusahaan, deskripsi produk, rencana penjualan, analisis pasar dan pesaing, analisis kekuatan-kelemahan-kesempatan-jebakan, rencana operasi, rencana keuangan, timeline, rencana pelaksanaan, dan visi-misi. Business plan berguna sebagai susunan strategi yang dapat dipegang agar dapat mempertahankan kelanjutan bisnis. Di luar perencanaan bisnis juga perlu disiapkan jalan keluar saat menemui jalan buntu atau hampir bangkrut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar