Tujuan utama proses pengolahan adalah untuk memberi nilai tambah pada suatu produk, dan memperpanjang masa simpannya. Pengolahan biasa dilakukan lebih dari satu proses hingga suatu produk siap dikemas. Pada entri Pemisahan misalnya, untuk memperoleh tepung tapioka dari singkong melalui lebih dari satu proses, dimulai dari ekstraksi, sentrifugasi berulang, evaporasi, kondensasi hingga akhirnya mendapatkan tepung tapioka dengan efisiensi kurang lebih dua puluh persen, selain itu masih di entri Pemisahan, juga terdapat proses perolehan kopi instan tanpa ampas yang melalui serangkaian proses hingga siap kemas. Pada entri Pengawetan Bahan Pangan juga terdapat cara pengolahan wine yang melalui proses ekstraksi dan proses fermentasi hingga proses fortifikasi hingga diperoleh wine dengan kadar alkohol yang diinginkan.
Pada proses Pemanenan pisang hingg pengepakan juga melalui proses yang panjang. Pisang biasanya siap panen sesudah dua belas sampai tiga belas minggu. Pisang yang akan dipanen umumnya mempunyai syarat panen yang bisa diukur secara kualitatif maupun kuantitatif, misalnya dapat dipanen ketika sudah berwarna spesifik atau setelah mencapai ukuran ataupun diameter tertentu. Pisang yang akan dipanen tetap harus dijaga agar tidak saling bertabrakan antar pisang untuk menjaga kualitasnya. Satu tandan pisang bisa mencapai berat tiga puluh kilogram. Pisang-pisang ini kemudian dibawa ke tempat proses selanjutnya menggunakan suatu mesin distribusi. Selanjutnya pisang dicuci, diperiksa mutunya, disemprotkan cairan anti-hama, barulah dapat dikemas. Proses serupa juga dapat diterapkan pada jeruk , namun jeruk bisa diperlakukan sedikit lebih 'kasar' daripada pisang.
Pada proses Pemanenan pisang hingg pengepakan juga melalui proses yang panjang. Pisang biasanya siap panen sesudah dua belas sampai tiga belas minggu. Pisang yang akan dipanen umumnya mempunyai syarat panen yang bisa diukur secara kualitatif maupun kuantitatif, misalnya dapat dipanen ketika sudah berwarna spesifik atau setelah mencapai ukuran ataupun diameter tertentu. Pisang yang akan dipanen tetap harus dijaga agar tidak saling bertabrakan antar pisang untuk menjaga kualitasnya. Satu tandan pisang bisa mencapai berat tiga puluh kilogram. Pisang-pisang ini kemudian dibawa ke tempat proses selanjutnya menggunakan suatu mesin distribusi. Selanjutnya pisang dicuci, diperiksa mutunya, disemprotkan cairan anti-hama, barulah dapat dikemas. Proses serupa juga dapat diterapkan pada jeruk , namun jeruk bisa diperlakukan sedikit lebih 'kasar' daripada pisang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar