Pa'Piong merupakan makanan khas dari Tana Toraja. Secara tradisional, pa'piong biasa disajikan dalam jumlah yang cukup banyak dan disajikan pada acaa-acara adat. Pa'piong secara unik dimasak dengan bambu. Sebelum dimasukkan ke dalam bambu, bahan-bahan terlebih dahulu dicampurkan dan bumbu diratakan. Daging yang digunakan juga merupakan daging dalam potongan atau cabikan kecil-kecil. Daging-daging beserta bahan-bahan lain dan bumbu yang akan disantap dimasukan ke dalam bambu kemudian dibakar. Pada pemasakan yang masih tradisional, biasanya bambu dimasak menggunakan bara api. Pemasakan pa'piong ini tidak terlalu lama, hanya perlu menunggu hingga daging-daging matang. Kematangan merata dijaga dengan membalik-balikkan bambu sehingga bagian bambu yang terkena api tidak hanya pada satu sisi saja. Pada saat akan disantap, daging pada bambu bisa dikeluarkan dan disajikan di atas piring.
Senin, 28 November 2016
Senin, 14 November 2016
Sie Reuboh
Salah satu makanan khas budaya aceh adalah Sie Reuboh yang secara harafiah berarti daging rebus. proses pembuatan Sie Reuboh bisa dikatakan cukup mudah. Daging yang biasanya daging sapi atau kerbau dicampurkan dengan bumbu-bumbunya yaitu merica, garam, kunyit, lengkuas dan campuran dari cabai, bawang merah dan putih yang telah diblender. Campuran daging dan bumbu kemudian diaduk dan diratakan, kemudian diamkan dalam lemari pendingin selama 1 jam atau lebih (boleh juga didiamkan hingga berhari-hari). Untuk dapat disajikan bisa dipanaskan tanpa minyak dan tanpa tambahan air (boleh ditambahkan air sesuai selera namun tidak sampai terlalu basah) dengan api kecil hingga sedang dan ditambahkan cuka gampong khas daerah Aceh. Pemanasan dilakukan hingga daging berwarna agak kecoklatan. Penyajian juga bisa dengan penggorengan setelah pemanasan.
Senin, 07 November 2016
Western Style Table Manner
Dalam penyajian makanan, ada 3 jenis yaitu, buffet atau biasa dikenal dengan prasmanan, jamuan keluarga, dan penyajian dengan set menu. Penyajian buffet berarti. Pada jamuan keluarga, hidangan disajikan secara massal di meja makan untuk dinikmati oleh semua orang yang ada di meja tersebut. Pada penyajian set menu, terdapat 5 set menu yang umumnya ada yaitu, hidangan pembuka, salad, sup, hidangan utama, dan hidangan penutup.
Penyajian dengan western style mempunyai peralatan makan yang tidak sesederhana dengan penyajian makanan di asia. Budaya barat terutama eropa tidak lepas dari roti. Terdapat 1 piring khusus untuk memakan roti yang biasa ditempatkan di samping hidangan utama dilengkapi dengan 1 pisau yang fungsinya hanya untuk mengoles mentega pada roti dan roti dimakan dengan tangan. Hidangan utama dan salad disantap dengan pisau dan garpu namun pisau-garpu untuk salad biasanya lebih kecil dari pada pisau-garpu untuk hidangan utama, sementara soup disantap dengan sendok. Peletakan peralatan makan biasanya diletakkan berurutan menurut urutan penyajiannya. Peralatan yang diletakkan paling luar atau paling mudah dijangkau tangan merupakan perlatan makanan yang diperuntukkan untuk hidangan yang akan disajikan di awal, berurutan hingga peralatan yang disiapkan untuk makanan penutup diletakkan paling dalam.
Pada saat menyantap jamuan, hanya sampai batas pergelangan tangan yang ada di dalam area meja makan. Kepala juga sebaiknya tidak ada di atas meja makan, karena ada peralatan makan, sebaiknya makanan yang menghampiri mulut, bukan sebaliknya. Jika sudah selesai, isyarat bisa diberikan pada waiter umumnya dengan cara meletakkan peralatan makan yang telah digunakan miring ke arah jam 5, dan meletakkan sendok sup di luar mangkuk sup. Pada saat menikmati sup, sup sebaiknya tidak menetes di meja makan.
Langganan:
Postingan (Atom)